Kamis, 31 Oktober 2013

The Painted Veil


dalam hubungan tidak hanya melibatkan satu pihak, 

ada dua pihak, berarti ada dua karakteristik sifat yang berbeda..
aku terkadang merasa,, aku ini ceria, sensitif, heboh, ga segan menunjukkan ke orang lain kalo memang aku sayang 
dan terkadang aku menilai pasanganku itu kaku, cuek, dan sulit menunjukkan sifat romantisnya :)
aku sampe pernah bilang ke ibu: "bu pacarku cuek, susah buat romantis".  ibu jawab: "kamu mau dapet cowok yang romantis? tiap hari merayu, tiap detik bilang cinta? tapi dia begitu ke semua cewek?"
J.L.E.B. aku pun terdiam lama.. hhmm...

hal di atas ada hubungannya dengan film yang pengen aku ulas berikut ini, Judul Filmnya The Painted Veil. film ini diangkat dari buku karangan Somerset Maugham. 



Berlatar tahun 1920an di Inggris, bercerita tentang seorang gadis bernama Kitty (diperankan oleh naomi Watts) yang cantik, glamour, bisa dibilang anak gaul pada jamannya. Kitty ini di umur 25 tahun belum menikah (kalo jaman dulu kan umur segitcuu "warning" buat cewek klo belom nikah). Kitty juga sering bertentangan dengan keluarganya terutama ibunya yang suka ngatur. maklum anak muda. hehe

Di sebuah pesta Kitty bertemu dengan seorang lelaki, namanya Walter Fane (diperankan oleh Edward Norton), Profesi Fane ini pada jamannya adalah seorang dokter, tapi dia khusus menekuni ttg bakteri, orang tua Kitty suka sm dr. Fane karena dia pinter dan bisa mengambil hati orang tuanya. dr. Fane terpesona dengan Kitty pada pandangan pertama. Kitty dari kalangan atas dan dr. Fane dari kalangan menengah pun akhirnya menikah, tanpa cinta Kitty menikah dengan dr. Fane karena dengan menikah dan ikut suami dia beranggapan bisa bebas dari keluarganya yang banyak aturan.

Oleh pemerintah Inggris dr. Fane ditempatkan di Shanghai, pada waktu itu China merupakan daerah jajahan Inggris. Kehidupan di Shanghai tercukupi, tapi Kitty tetep ngerasa ada yang kurang dalam diri suaminya, dr. Fane terlalu serius, kurang humor, dan selalu sibuk dalam penelitiannya, dr. Fane sebagai suami juga termasuk seorang yang pemalu, pendiam, sulit menampakkan keromantisannya meskipun sebenarnya dia cinta banget sm Kitty. Atas sikap-sikap yang "kurang gaul" ini maka Kitty semakin mengalami kebosanan dan menyesali pernikahannya. Dalam sebuah pertunjukan Chinese Opera, Kitty bertemu dengan seorang diplomat muda yang sudah beristri, Charlie Townsend (Liev Schreiber, suami Naomi Watts dalam kehidupan nyata, bihihik bojone dewe). Charlie ini tampan, menarik, keren dan pandai berhumor, Kitty pun terpikat sm Charlie dan berlanjut pada perselingkuhan. huuwwoooww dr. Fane mengetahui perselingkuhan istrinya, tapi ia juga masih mencintai istrinya, bagaimana ia bisa mendapatkan cinta istrinya inilah yang menjadi pokok cerita dalam film ini. 

Dalam kegalauannya sebagai suami yang dikianati (ciiiee), ia menerima tawaran pekerjaan sebagai seorang dokter sukarelawan di daerah pelosok di China, Meitangfu – sepuluh hari perjalanan dari Shanghai. Di daerah itu sedang terjadi wabah kolera yang menimpa banyak penduduk yang menyebabkan banyak orang tewas. Ia menggunakan kesempatan tugas ini untuk mendapatkan cinta istrinya sekaligus mengajarinya menjadi istri yang baik dan mungkin juga sebagai "balas-dendam". 

dr. Fane mengajukan syarat kepada Kitty, bahwa ia harus mengikutinya ke Meitangfu atau digugat cerai dengan tuduhan perzinahan. Kitty memohon agar suaminya mau menceraikannya secara baik-baik tanpa alasan karena dia telah berzina. Dan dr. Fane menyetujui dengan syarat bahwa ia hanya mau 'diceraikan' Kitty, apabila Charlie mau menikahi Kitty dan juga menceraikan istrinya (Dorothy). Merasa mendapat angin, terbebas dari suaminya, dan rasa percaya diri bahwa Charlie sungguh mencintainya, Kitty bergegas menemui Charlie dan mengatakan bahwa dr. Fane mengetahui hubungan mereka. 

Kitty kemudian menjelaskan syarat perceraian itu hanya bisa dilakukan apabila Carlie mau menceraikan Dorothy dan bersedia menikahi Kitty. Charlie adalah seorang diplomat yang menduduki jabatan sebagai assistant colonial secretary of Hong Kong. Ia jelas berfikir bahwa skandal dengan 'istri orang' ini akan berdampak buruk terhadap karir politiknya. Ketika Kitty menghadapi kenyataan ini, ia baru sadar bahwa dr. Fane sebenarnya tidak pernah berniat menceraikannya, karena dr. Fane tahu bahwa Charlie tidak akan mengorbankan karir dan keluarganya demi 'istri orang'. Akhinya Kitty dengan terpaksa mengikuti suaminya dalam tugas kemanusiaan di Meitangfu. 

Kitty, tentu saja tidak cocok berada di daerah pelosok, "gadis kota" yang manja itu terpaksa harus mengikuti suaminya dan belajar membiasakan diri dalam lingkungan yang jauh berbeda dari tempat ia berasal, dr. Fane meski memiliki keinginan untuk mendapat cinta dari istrinya, namun ia sungguh sulit menghadapi kemarahannya pada dirinya sendiri, ia merasa sebagai suami pecundang. Sehingga iapun tak mampu melihat wajah istrinya, dan ia selalu menghindar dari percakapan dan semakin menyibukkan diri dalam penelitian dan usaha penanggulangan wabah kolera di Meitangfu. 

Pasangan Kitty & Fane mempunyai seorang tetangga, orang Inggris juga, Waddington (Toby Jones), yang ditugaskan pemerintah Inggris mengawasi daerah Meitangfu. Waddington seorang tetangga yang baik, yang menyadari problem perkawinan diantara pasangan itu. 

Kitty menyibukkan diri juga dalam urusan yang dilakukan suaminya. Ia memperbantukan diri ke rumah yatim-piatu yang juga sekolah dan klinik kesehatan yang dikelola para suster perancis, di tempat itu Katty mendengar para suster sering memuji kebaikan dr.Fane, betapa pedulinya suaminya terhadap kehidupan masyarakat Meitangfu, betapa baik hati dr.Fane, mulai dari meneliti bakteri di sana, merawat para pasien kolera dan membuat saluran air bersih untuk para warga. Dan lambat laun, Katty pun akhirnya jatuh cinta kepada sang suami. Karena nyatanya hanya dr. Fane yang berkata "I’ll do anything in my power to make you happy, anything at all", dan membuktikannya. Perlahan tumbuh cinta yang luar biasa dari Katty kepada dr. Fane, Katty pun diketahui mengandung, tapi dia bingung harus sedih atau senang, karena sejujurnya dia tak tahu anak siapa yang ada di dalam rahimnya. anak dr. Fane ataukah anak Charlie? tetapi dengan berbesar hati dr. Fane menerima kenyataan tersebut, ia berkata anak siapapun itu tak menjadi masalah, karena sekarang hanya ada cinta mereka berdua.

Sayang kejadian manis ini tidak berlangsung lama, karena akhirnya dr. Fane pun terjangkit kolera yang mematikan itu, ia meninggal karena dehidrasi. Walaupun akhirnya dr. Fane tahu bahwa ia dicintai, namun Kitty tak pernah merasa cukup untuk meminta maaf pada suaminya yang kini telah meninggalkannya. Namun ia merasa bersyukur bahwa suaminya masih meninggalkan harta yang paling berharga untuknya, yaitu dengan kehadiran anak mereka si Walter kecil. Kejadian besar di China menjadikan Kitty berubah menjadi seorang wanita yang mandiri dan kemudian juga bisa berdamai dengan orangtuanya di London. 

Akhir cerita ditutup dengan pertemuan ketika Kitty dan anaknya berjalan-jalan di kota London dengan Charlie Townsend. Charlie nyapa Kitty trus bilang kalo dia bakal ditempatkan di London. Tapi Charlie sekarang ini sudah tidak lagi sebagai orang penting dalam kehidupannya. Disamping itu, ia telah mendapatkan anak buah hati dia dengan almarhum suaminya. 

yang bikin aku nangis nonton ini selain karena endingnya yg sedih juga karena kerelaan Fane tetap mencintai Kitty meskipun caranya mencintai tak dapat ditangkap oleh Kitty. awal aku nonton juga ngerasa sebel sm Fane. duuh kok cuek banget sih, ga romantis dll. tapi ternyata di balik semua perasaan yang diungkapkan ada usaha mencintai yang lebih besar, komitmen yang sangat kuat bukan hanya gombal belaka, yang hanya bisa dirasakan jika Kitty ikhlas menerima keadaan suaminya,  ikhlas menelan segala keterbatasan Fane dengan senyumannya. 
bahkan saat mereka sudah pindah ke Meitangfu, Fane masih cuek sm Katty sehingga Katty masih merasa seperti dihukum karena perselingkuhannya. karena capek dicuekin terus terusan katty bertanya "Apa kau sangat membenciku?" Fane menjawab "tidak, aku membenci diriku sendiri". Kenapa? "Karena telah membiarkan diriku mencintaimu dulu." aaaaaaa :"(
sifat dasar fane memang kaku, tapi di balik semua itu ada rasa cinta Fane yang perlahan terbaca oleh Kitty..
jadi inget kata-kata penulis favoritku Tere Liye: "meskipun tidak bilang, itu tetap cinta bukan? tidak akan berkurang nilainya"
ya begitulah Fane kepada Kitty


setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri dalam mengungkapkan cinta, 
dia  memang cuek, tapi dia yang pertama ada saat aku butuh
dia memang kaku di depan orang yang dia cinta, tapi itu karena dia nervous
dia memang sering ketiduran tanpa kabar, tapi itu karena dia capek kerja demi aku
dia memang ga kasih aku bunga & coklat, tapi dia bikinin aku kipas laptop buatan sendiri
dia memang ga punya janji-janji romantis, tapi dia berani meyakinkan orang tuaku
dia memang jarang berpuitis ria, tapi rela nyetir 12 jam untuk ketemuan beberapa jam

itulah dia.. dengan caranya mencintaiku :)

ga bisa gombal tapi bisa bikin karikatur yg jadi logo hubungan kami berdua. aku bisa apa? senyum2 sumringah sepanjang waktu ^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar