Rabu, 12 Februari 2014

4 years

tiga belas februari,
tepatnya 13 belas februari empat tahun yang lalu. dengan malu-malu seorang mahasiswa berdiri tegap di depan gerbang kosan putri, rambut gondrong, celana jeans robek di bagian lutut, sepatu kets kusam, kumis dan brewok tipis menghiasi wajahnya, khas dandanan "arek teknik". menyatakan perasaannya secara langsung kepada seorang gadis dengan wajah merah merona, ya.. itu kita berdua :) berdiri mematung dengan irama tak menentu di dalam dada.

siapa yang tidak pernah merasakan moment seperti tergambar di atas?
hati yang berdebar meletup tak karuan, sikap saling malu-malu, menatap pun tak mampu..

empat tahun sudah kita lewati, mulai dari jarak terdekat denganmu bahkan sampai saat ini kita terpisah begitu jauh hingga 7 bulan lamanya tak saling bertatap muka..

apakah sama rasanya? ketika makanan yg kita lahap habis hari ini adalah hasil perhitungan jeli mengenai "makan apa kita besok?" bukan karena makanan itu adalah menu traktiran darimu untuk kencan kita.

apakah sama rasanya? ketika pesan singkat untukmu: "mas udah makan?" berganti dengan "mas makan di rumah ga? aku uda masak enak lho" dan kamu balas dengan : "bentar sayang, masih mampir beli pampers buat si kecil"

apakah sama rasanya? ketika kalung indah yg kamu beli sebagai hadiah untukku adalah hasil dari perhitungan rinci dari uang belanja dan tagihan listrik, bukan hanya dari sisa gaji seperti dulu.

apakah sama rasanya? ketika kau memperbaiki jaringan wifi yang error di rumah kita, bukan di kosan ku seperti dulu

apakah sama rasanya? ketika penat melanda aku bisa memelukmu kapan saja bukan secara virtual yang selama ini diwakili oleh emoticon dalam messanger..

apakah sama rasanya??

rasanya itu semua tidak akan pernah sama.. karena aku yakin, hidup tak lepas dari perubahan dan pergantian tingkat kebahagiaan..

selalu akan ada yang berubah..

karena sudah tidak ada lagi muka bete sepulang kerja ditambah dengan layar HP yg sepi tanpa kabarmu, karena kita akan pulang ke rumah yang sama

karena sudah tidak ada lagi pertengkaran mengenai kabar yang terlambat karena setiap hari, sesibuk apapun kita, akan beristirahat pada kamar yang sama

ketika kita harus berbagi lemari, bahkan bantal. ketika gorden rumah didominasi warna favoritku, ketika remote TV dikuasai olehmu. aku tau, hidup akan semakin berat. karena bukan lagi masalah jadwal pertemuan yang kita ributkan, tapi tentang jadwal antar jemput si kecil ke sekolah. Hidup akan semakin rumit, tentang cicilan properti, biaya listrik, tabungan pendidikan dan tentang pembagian waktu.

Hidup tak akan lagi sama,
tapi aku percaya,
sejauh aku halal bagimu,
semua air mata akan menjadi tawa bahagia :')

happy anniversary sayang,,
di tahun ke empat ini,
tak ada pertemuan,
tak ada kado,
dipisahkan selat makassar
yang ada hanya tangan kita yang masing-masing terangkat, untuk meminta hal yang sama..



bismillah :)


Sabtu, 08 Februari 2014

tentang pekerjaan tidak sesuai bidang keilmuan



ada yang sangat menggelitik saya, ketika kemarin ada seseorang berkata "buat apa kamu kuliah tinggi-tinggi kalau akhirnya mengerjakan pekerjaan admin" atau ada yang bilang "jual saja ijazah perawatmu ke saya toh sudah tidak km pakai lagi"

pekerjaan saya sekarang memang bukan perawat, tidak sesuai ijazah saya.
Tugas saya sekarang sebagai coder ICD 10 dan ICD9 CM untuk menentukan tarif INA CBG's pasien BPJS di tempat saya bekerja.
ya, saya meninggalkan rutinitas injeksi, rawat luka, dan tindakan keperawatan kepada pasien :) diganti dengan duduk ber jam jam di depan komputer, mengolah tumpukan rekam medis, menginput isinya ke dalam aplikasi.

kelihatannya mudah? tidak semudah yang dibayangkan.  tulisan tangan diagnosa dokter adalah bahasa medis, harus saya terjemahkan ke bahasa Indonesa, kemudian saya translate ke bahasa Inggris karena aplikasi ICD 10 dan ICD9 bukan bahasa medis, melainkan bahasa Inggris.
misal kasus fraktur clavicula. saya tidak bisa lantas mengetik "clavicula" kemudian muncul kodenya. enak saja, tidak semudah itu karena saya harus membuka grup injury kemudian mencari grup "shoulder" kemudian saya cari bagian spesifik tulang mana yang  patah.

susah kan? ada juga yg bilang kalo susah kenapa mau? awalnya saya sempat denial. haiiii saya ridak mengenal apa itu ICD 10, apa itu ICD 9. tapi yang namanya perintah managerial, dan atas dasar profesional, saya terima pekerjaan ini meski tidak sesuai passion saya.

akhirnya tidak lama bergelut di dunia coder, saya sadar sebenarnya ada sedikit passion saya di sini. saya ingat ketika masih kuliah tahun 2012 Allah memberikan kesempatan kepada saya dan 4 orang teman lainnya untuk mengikuti sebuah kompetisi penulisan paper penelitian se Asia Pasifik, waktu itu yang mengadakan adalah Fakultas Kedokteran UI, kami meraih juara ke 2 dan kami adalah satu-satunya peserta yang berasal dari jurusan keperawatan. dan apabila dicermti pekerjaan saya sekarang berhubungan dengan research paper yang saya buat bersama teman-teman dulu.
paper kami tersebut berjudul Early Identification of Acute Myocardial Infarction: The Importance of Assessing Chest Pain, di mana kami menemukan metode untuk mendiagnosa pasien Infark Miokard Akut (IMA) secara cepat dengan anamnesa singkat sederhana sebelum dilakukan penunjang diagnostik lainnya. isi dari anamnesa tersebut kami uji dari beberapa pertanyaan tersering yang ditanyakan kepada pasien IMA, selama 6 bulan kami mengadakan penelitian kemudian menganalisa sensitifitas dan spesifisitas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. dalam proses analisa tentu saja kami menghubungkan pertanyaan tersebut dengan diagnosa IMA, diagnosa IMA sendiri kami spesifikkan lagi ke dalam diagnosa yang lebih rinci, terkait lokasi IMA, luas penyebaran dan lain-lain. dan ketika saya membuka daftar diagnosa ICD 10 saya sadar selama ini saya sudah sedikit terbiasa pada grup cardiovaskular disease karena beberapa tahun yang lalu saya pernah menggunakan ICD 10 dalam penelitian ini.

Tuhan Maha Ajaib? Subhanallah. siapa bilang ini tidak ada hubungannya dengan kompetensi saya, siapa bilang pekerjaan ini sekedar pekerjaan administrasi BPJS? meskipun jika ada yg mau bertukar job saya dengan senang hati merelakan, karena sesungguhnya menjadi perawat pelaksana lebih menyenangkan.

tetapi ada juga beberapa orang yang tetap menyemangati saya, bahwa jika ingin maju, saya harus mau keluar dari zona nyaman. mereka mengatakan inilah ilmu yang sangat berharga, inilah kemampuan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.

jadi masih berpikir mengenai bekerja tidak sesuai passion? saya mendapat masukan dari seseorang yang istimewa, role model saya yaitu masyang. Masyang bilang kebanyakan awal kerja memang kita susah demand sesuai keinginan, teman masyang ada yang lulusan telekomunikasi kerjanya di konstruksi, goods-IT. masyang sendiri lulusan Teknik Elektro arus kuat saat ini ditakdirkan masuk departemen marketing & trading Pertamina Persero tetapi tetap menjadi engineer untuk technical service area.
dan aku? lulusan ilmu keperawatan, akan tetap memakai ilmuku meski terlihat bukan seperti passionku :)

itulah pekerjaan, tidak selalu lulusan kerja sesuai jobdesc. apalagi kata masyang level sarjana itu harus bisa problem solving dan managerial, so kudu siap ditempatkan di mana saja :)
yang penting tetap bekerja profesional dan jujur.

well, tulisan ini untuk menyemangati diriku sendiri dan ribuan orang di sana yang merasa pekerjaannya tidak sesuai passion atau bidang keilmuannya :)


2nd Winner Research Paper Competition
Rahmawatus, echa, dwicha, mirna, livia
that's our passion. pencapaian level selanjutnya

my job. semoga semakin menemukan passion saya di sini

Sabtu, 01 Februari 2014

lelakiku

23.58 WITA
22.58 WIB
masyang bbm aku:

"ayank aku lagi bantuin papa, aku jadi kepikiran. tadi aku ngajarin excel, isi tinta printer, dll. besok2 papa mama sendirian T_T"

besok masyang akan meninggalkan Malang, bahkan meninggalkan Pulau Jawa. Kali ini pertama kalinya masyang keluar dari pulau jawa untuk bekerja, ditempatkan di Ibu Kota Sulawesi Selatan untuk bertugas di sana. 
ini pasti berat buat masyang, harus pergi jauh dari keluarga. sebelum besok terbang ke makassar masyang sempatkan waktunya untuk tetap memperhatikan mama papanya :')

ya, dia lelakiku. andalan keluarganya, andalan keluargaku, kebanggaan kami semua. setinggi apapun prestasinya, tak ragu dia masih mengerjakan hal-hal kecil untuk meringankan tugas papa mama di rumah.

ya, dia lelakiku. membaur baik dengan sahabat-sahabatku, kesayangan kami semua. di sela kesibukannya, sebanyak apapun pekerjaan yang harus dia lakukan, dia pasti mengerahkan tenaganya untuk membantu kami.

ya, dia lelakiku. sebanyak apapun materi yang dia miliki, sebaik apapun penampilannya. dia selalu mengajakku melihat ke bawah, membantu mereka yang membutuhkan.

dialah masyang, yang memiliki kemampuan presentasi dan berargumen di depan para petinggi BUMN, tapi tetap rajin mencuci piring, memperbaiki printer, dan mengepel lantai di rumah meringankan tugas papa mama

dialah masyang, pekerja keras yang sibuk di kantor, tapi tetap rela mengemudi belasan jam demi membantu teman-temanku pindah kos praktek ke luar kota saat aku masih kuliah

dialah masyang, dari dalam mobil yang dia kendarai selalu mencontohkan kepada untuk selalu mengucapkan terimakasih dlm hal sekecil apapun, kepada mereka yang bekerja di jalanan seperti tukang parkir, penjaga pintu portal dll..

dialah masyang, lelaki idolaku. yang mengajarkanku untuk menjadi matahari kebahagiaan di tengah orang-orang sekitarku..

selamat berjuang di kota perantauan sayang,
kamulah matahari sesungguhnya..
bersinarlah di sana.. :)
Bontang, 1 Februari 2014
new chapter LDR Bontang-Makassar, bismillah :)