matahari, laut, pinus, sahabat masa kecil
sepanjang perjalanan pulang, entah siapa yg memulai duluan, di atas sepeda kami menyanyikan lagu lembayung bali, tapi diganti liriknya menjadi Lembayung Bontang..
Menatap lembayung di langit Bontangdan kusadari betapa berharga kenanganmuDi kala jiwaku tak terbatasbebas berandai memulang waktu Hingga masih bisa kuraih dirimusosok yang mengisi kehampaan kalbukuBilakah diriku berucap maafmasa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmuoh cinta Teman yang terhanyut arus waktumekar mendewasamasih kusimpan suara tawa kitakembalilah sahabat lawaskusemarakkan keheningan lubukHingga masih bisa kurangkul kaliansosok yang mengaliri cawan hidupkuBilakah kita menangis bersamategar melawan tempaan semangatmu ituoh jingga Hingga masih bisa kujangkau cahayasenyum yang menyalakan hasrat dirikuBilakah kuhentikan pasir waktutak terbangun dari khayal keajaiban inioh mimpi Andai ada satu caratuk kembali menatap agung surya-MuLembayung Bontang terimakasih sahabat-sahabatku..salam sayang untuk kalian..salam sayang untuk kalian yg tumbuh bersamaku..salam sayang untuk kalian yg menangis & tertawa bersamakusalam sayang untuk segala kenangan masa kecil yang tak kudapatkan di tempat lain.. bersama kalian kulalui tahapan tumbuh kembangku..bersama kalian kurasakan jatuh cinta yang pertama kalinya..bersama kalian aku menghadapi masa pubertasku..bersama kalian aku menentukan pilihan masa depan pendidikanku.. tawa, air mata, semua terlukis dalam cerita kita.. terimakasih untuk keceriaan dan pelukan sore itu..semoga tetap ada satu cara..untuk kembali menatap agung surya-Nya di lembayung Bontang.. :)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar