Sabtu, 08 Februari 2014

tentang pekerjaan tidak sesuai bidang keilmuan



ada yang sangat menggelitik saya, ketika kemarin ada seseorang berkata "buat apa kamu kuliah tinggi-tinggi kalau akhirnya mengerjakan pekerjaan admin" atau ada yang bilang "jual saja ijazah perawatmu ke saya toh sudah tidak km pakai lagi"

pekerjaan saya sekarang memang bukan perawat, tidak sesuai ijazah saya.
Tugas saya sekarang sebagai coder ICD 10 dan ICD9 CM untuk menentukan tarif INA CBG's pasien BPJS di tempat saya bekerja.
ya, saya meninggalkan rutinitas injeksi, rawat luka, dan tindakan keperawatan kepada pasien :) diganti dengan duduk ber jam jam di depan komputer, mengolah tumpukan rekam medis, menginput isinya ke dalam aplikasi.

kelihatannya mudah? tidak semudah yang dibayangkan.  tulisan tangan diagnosa dokter adalah bahasa medis, harus saya terjemahkan ke bahasa Indonesa, kemudian saya translate ke bahasa Inggris karena aplikasi ICD 10 dan ICD9 bukan bahasa medis, melainkan bahasa Inggris.
misal kasus fraktur clavicula. saya tidak bisa lantas mengetik "clavicula" kemudian muncul kodenya. enak saja, tidak semudah itu karena saya harus membuka grup injury kemudian mencari grup "shoulder" kemudian saya cari bagian spesifik tulang mana yang  patah.

susah kan? ada juga yg bilang kalo susah kenapa mau? awalnya saya sempat denial. haiiii saya ridak mengenal apa itu ICD 10, apa itu ICD 9. tapi yang namanya perintah managerial, dan atas dasar profesional, saya terima pekerjaan ini meski tidak sesuai passion saya.

akhirnya tidak lama bergelut di dunia coder, saya sadar sebenarnya ada sedikit passion saya di sini. saya ingat ketika masih kuliah tahun 2012 Allah memberikan kesempatan kepada saya dan 4 orang teman lainnya untuk mengikuti sebuah kompetisi penulisan paper penelitian se Asia Pasifik, waktu itu yang mengadakan adalah Fakultas Kedokteran UI, kami meraih juara ke 2 dan kami adalah satu-satunya peserta yang berasal dari jurusan keperawatan. dan apabila dicermti pekerjaan saya sekarang berhubungan dengan research paper yang saya buat bersama teman-teman dulu.
paper kami tersebut berjudul Early Identification of Acute Myocardial Infarction: The Importance of Assessing Chest Pain, di mana kami menemukan metode untuk mendiagnosa pasien Infark Miokard Akut (IMA) secara cepat dengan anamnesa singkat sederhana sebelum dilakukan penunjang diagnostik lainnya. isi dari anamnesa tersebut kami uji dari beberapa pertanyaan tersering yang ditanyakan kepada pasien IMA, selama 6 bulan kami mengadakan penelitian kemudian menganalisa sensitifitas dan spesifisitas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. dalam proses analisa tentu saja kami menghubungkan pertanyaan tersebut dengan diagnosa IMA, diagnosa IMA sendiri kami spesifikkan lagi ke dalam diagnosa yang lebih rinci, terkait lokasi IMA, luas penyebaran dan lain-lain. dan ketika saya membuka daftar diagnosa ICD 10 saya sadar selama ini saya sudah sedikit terbiasa pada grup cardiovaskular disease karena beberapa tahun yang lalu saya pernah menggunakan ICD 10 dalam penelitian ini.

Tuhan Maha Ajaib? Subhanallah. siapa bilang ini tidak ada hubungannya dengan kompetensi saya, siapa bilang pekerjaan ini sekedar pekerjaan administrasi BPJS? meskipun jika ada yg mau bertukar job saya dengan senang hati merelakan, karena sesungguhnya menjadi perawat pelaksana lebih menyenangkan.

tetapi ada juga beberapa orang yang tetap menyemangati saya, bahwa jika ingin maju, saya harus mau keluar dari zona nyaman. mereka mengatakan inilah ilmu yang sangat berharga, inilah kemampuan yang tidak semua orang bisa mendapatkannya.

jadi masih berpikir mengenai bekerja tidak sesuai passion? saya mendapat masukan dari seseorang yang istimewa, role model saya yaitu masyang. Masyang bilang kebanyakan awal kerja memang kita susah demand sesuai keinginan, teman masyang ada yang lulusan telekomunikasi kerjanya di konstruksi, goods-IT. masyang sendiri lulusan Teknik Elektro arus kuat saat ini ditakdirkan masuk departemen marketing & trading Pertamina Persero tetapi tetap menjadi engineer untuk technical service area.
dan aku? lulusan ilmu keperawatan, akan tetap memakai ilmuku meski terlihat bukan seperti passionku :)

itulah pekerjaan, tidak selalu lulusan kerja sesuai jobdesc. apalagi kata masyang level sarjana itu harus bisa problem solving dan managerial, so kudu siap ditempatkan di mana saja :)
yang penting tetap bekerja profesional dan jujur.

well, tulisan ini untuk menyemangati diriku sendiri dan ribuan orang di sana yang merasa pekerjaannya tidak sesuai passion atau bidang keilmuannya :)


2nd Winner Research Paper Competition
Rahmawatus, echa, dwicha, mirna, livia
that's our passion. pencapaian level selanjutnya

my job. semoga semakin menemukan passion saya di sini

4 komentar:

  1. Inspiratif banget tulisannya. Semoga saya segera mendapat pekerjaan yang terbaik untuk saya seperti mbakbro. Hehe.
    Mampir ke blog saya juga ya. :)

    BalasHapus
  2. aamiin.. apa alamat blognya yafi?

    BalasHapus
  3. Tos dulu dong mir! Hahaha.. aku lebih parah. Terdampar di bank. Which is, semua ilmu keperawatan yg kupelajari selama 5 tahun jd tdk terpakai sama sekali di sini. Tapi puji Tuhan aku sangat menikmati pekerjaanku ini, walaupun awalnya aku harus mati2an belajar konsep2 ekonomi yg rumit itu. Aku percaya tak ada yg mustahil selama kita mau berusaha.
    Sukses selalu buat kamu! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. tossss mbaak :D
      bener banget mbak,, selama pekerjaan kita bermanfaat untuk kebaikan dan kita tetap profesional insyaAllah tidak ada yang sia2 :)

      Hapus